Masjid
adalah rumah peribadatan bagi umat muslim. Pada umumnya orang akan mengenali
bangunan tersebut adalah masjid dari bentuk kubah pada atapnya. Namun berbeda
dengan Masjid Jami’e Darussalam yang tidak memiliki kubah, namun berbentuk
segitiga.
Kubah
adalah sebuah bentuk seperti separuh bola, atau seperti kerucut yang
permukaannya melengkung keluar. Biasanya kubah akan diletakkan di tempat
tertinggi di atas bangunan (sebagai atap). Ia diletakkan di atas rangka
bangunan petak dengan menggunakan singgah kubah (pendentive). Banyak masjid di dunia kini juga mempunyai
kubah, termasuk di Indonesia.
Seiring berkembangnya teknologi arsitektur, kubah yang berbentuk
separuh bola muncul sebagai penutup masjid. Masjid Qubbat as Sakhrah di
Yerussalem menjadi masjid pertama yang menggunakan model kubah. Lalu setelah
itu bangunan masjid mulai dilengkapi dengan kubah. Kini, kubah seakan menjadi sesuatu
bangunan mutlak masjid.
Menurut sejarah arsitektur Islam, kubah tidak berakar dari
budaya Islam karena pada dasarnya ajaran Islam tidak membawa secara langsung
tradisi budaya fisik. Secara historis kubah belum dikenal pada masa Rasulullah
Muhammad SAW, sebagaimana dengan menara dan mihrab. Arsitektur awalnya
berbentuk segi empat dengan dinding sebagai pembatas sekelilingnya. Sepanjang
bagian dalam dinding, dibuat semacam serambi yang langsung berhubungan dengan
lapangan terbuka yang berada di tengahnya.
Masjid
Jami’e Darussalam ini merupakan karya dari Ridwan Kamil. Masjid ini berada di Jalan Kotabumi Ujung, Kebon Melati, Jakarta Pusat. Ridwan
Kamil telah membangun masjid tanpa kubah seperti Masjid Al – Irsyad di Bandung
dan Masjid Raya Asmaul Husna di Gading Serpong. Namun Masjid Jami’e Darussalam
ini memiliki bentuk yang berbeda dari masjid lainnya yaitu berbentuk segitiga.
sumber gambar : http://www.rappler.com/indonesia/136617-masjid-jamie-darussalam-ridwan-kamil
Masjid yang berkapasitas 1500 orang ini memiliki 2 lantai,
dimana lantai atasnya merupakan ruangan utama. Dinding masjid yang berbentuk
segitiga ini dipenuhi oleh kaligrafi yang bertuliskan laa ilaaha illaallah.
Awalnya desain masjid ini ditolak oleh kepengurusannya
dikarenakan bentuknya yang tidak seperti masjid. Namun menurut Ridwan Kamil,
desain masjid yang menggunakan kubah tidak sesuai dengan daerah tropis. “Masjid adalah
tempat salat berjamaah. Bentuk diserahkan pada imajinasi manusia. Al-Quran
tidak mengarahkan bentuk Masjid. Jadi Kubah pun itu tidak identik dgn Islam.
Disini eksperimen dengan teori geometri segitiga sama sisi” kata Ridwan Kamil
dikutip dari caption instagramnya.
Walaupun
masjid ini tidak seperti masjid pada umumnya dan tak berkubah, masjid ini
memiliki fungsi mihrab, ruang shalat, tempat wudhu dan lainnya memenuhi kaidah
yang dicontohkan olej Rasulullah saw.
No comments:
Post a Comment